Tipu Sultan (Sultan Fateh Ali Sahab Tipu) |
Pemerintah Negara Bagian Karnataka di India selatan merayakan ulang
tahun kelahiran ke-268 dari penguasa abad ke-18 dari Kerajaan Mysore.
Peringatan pada hari Jumat, 10 November itu terjadi seiring demonstrasi dari organisasi nasionalis Hindu.
Pemerintah negara bagian yang dipimpin oleh Partai Kongres mengatakan
bahwa Tipu Sultan (Sultan Fateh Ali Sahab Tipu) adalah pejuang
kebebasan yang berperang melawan penguasa kolonial Inggris. Namun,
Partai Bharatiya Janata (BJP) sayap kanan yang merupakan partai oposisi
utama di Karnataka, menyebut dia “tiran” dan “fanatik anti-Hindu”.
BJP dan organisasi afiliasinya melakukan demonstrasi di seluruh
negara bagian menolak penghargaan terhadap penguasa kontroversial itu,
yang sejak tiga tahun lalu diakui oleh pemerintah negara bagian.
Namun timbul pertanyaan, “Kenapa ada protes terhadap penguasa yang meninggal lebih dari 200 tahun yang lalu?”
Mridula Mukherjee, seorang dosen sejarah di Universitas Jawaharlal
Nehru mengatakan bahwa rakyat India tidak berselisih atas Tipu Sultan.
“Hanya orang yang termotivasi oleh ideologi dan politik tertentu yang
ingin menciptakan perpecahan,” katanya yang mengacu pada kekuatan
sayap kanan. “Inilah orang terbaik yang mencoba dan melawan penaklukan
Barat.”
Demonstrasi terhadap penguasa Muslim
BJP dan dan organisasi induk ideologisnya, Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) menuding bahwa Tipu Sultan adalah seorang fanatik yang menghancurkan kuil dan memaksa orang Hindu masuk Islam selama 17 tahun masa pemerintahannya.
BJP dan dan organisasi induk ideologisnya, Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) menuding bahwa Tipu Sultan adalah seorang fanatik yang menghancurkan kuil dan memaksa orang Hindu masuk Islam selama 17 tahun masa pemerintahannya.
Sejarawan mengatakan bahwa klaim itu adalah bagian dari kampanye
kelompok Hindu yang menggambarkan penguasa Muslim sebagai orang barbar
dan memusuhi Hindu.
Jalan-jalan yang dinamai raja-raja Muslim dari era abad pertengahan,
telah diubah. Bahkan pemerintahan India yang dipimpin Perdana Menteri
Narendra Modi diduga telah mendorong penulisan ulang buku-buku sejarah
agar sesuai dengan agenda nasionalis Hindu.
Pemerintahan BJP di Negara Bagian Uttar Pradesh bulan lalu menyingkirkan Taj Mahal dari brosur pariwisata.
Padahal, ada laporan sejarah yang menyebutkan Tipu Sultan telah
mendanai banyak kuil dan vihara. Namun, cerita tersebut tidak disorot,
sementara tindakannya yang bertentangan dengan komunitas Hindu sering
dilebih-lebihkan.
“Semua penguasa era pra-modern dan bahkan di era modern, ketika
mereka pergi untuk menaklukkan orang lain, ada kekejaman dan kebrutalan
yang tak terelakkan, jadi Tipu Sultan tidak unik. Tipu bukanlah seorang
Ashoka atau Buddha. Dia penguasa abad pertengahan,” kata Mukherjee.
Pahlawan Pejuang Kemerdekaan
Rakesh Sinha, seorang ideolog RSS, mengakui bahwa Tipu Sultan adalah seorang penguasa India dengan “sifat positif dan negatif”.
“Hal yang paling penting bagi seorang penguasa adalah filsafat sosial
inklusif, ini hilang dari pemerintahan Tipu. Misinya adalah mengubah
agama umat Hindu. Tipu Sultan menentang ide peradaban India, melawan
peradaban dan budaya Hindu,” kata Sinha.
Namun, Mani Shankar Aiyar, pemimpin senior Partai Kongres dan mantan
menteri federal mengatakan, mereka yang menginginkan seorang Hindu Raj
(pemerintahan) di sebuah negara sekuler India, akan terus berusaha
menemukan contoh-contoh kesalahan di kalangan penguasa Muslim India dan
kemudian melebih-lebihkannya.
Tipu Sultan juga dikenal sebagai Tiger of Mysore. Karena
keberaniannya, ia terbunuh saat melawan pasukan Inggris di ibu kota
Seringapatam pada tahun 1799. Dia juga disebut pejuang kemerdekaan
pertama India, sebuah gelar yang telah diberikan oleh pemerintah
Karnataka pada tahun 2015.
Tipu Sultan juga dikreditkan dengan modernisasi sistem tentara, jalan dan irigasi.
Dia adalah putra sulung Sultan Haidar Ali dari Mysore.
Di masa pemerintahannya, Tipu Sultan memperkenalkan sejumlah inovasi
administratif, termasuk mata uangnya, kalender lunisolar Mauludi yang
baru, dan sistem pendapatan baru yang memulai pertumbuhan industri sutra
Mysore.
Dia mengembangkan roket Mysorean yang dilengkapi besi. Dia
mengerahkan roket melawan kemajuan pasukan Inggris dan sekutunya selama
Perang Anglo-Mysore, termasuk Pertempuran Pollilur dan Pengepungan
Seringapatam.
Napoleon adalah salah satu tokoh dunia yang bersekutu dengan Tipu Sultan.
Tipu Sultan dan ayahnya memakai jasa tentara Perancis untuk melatih
pasukannya dan bersekutu dengan mereka dalam perjuangan melawan Inggris
dan kekuatan lainnya.
Sumber: Tulisan Zeenat Saberin di Al Jazeera
Mi’raj News Agency (MINA)